Upacara Keduk Beji merupakan ritual yang biasa dilaksanakan setiap tahunnya di Desa Tawun yang terletak di Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur. Menurut penanggalan Jawa-Islam, upacara ini dilaksanakan pada hari kliwon atau hari Selasa setiap minggunya. Upacara ini bertujuan untuk mempertahankan budaya Desa Tawun yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak desa tersebut pertama kali didiami. Pemasukan dan penggantian kendi yang disimpan di tengah sumber air Beji yang ada di dalam goa menjadi fokus utama upacara Keduk Beji.
Kendi yang berada di atas sumber air Beji diyakini harus diganti setahun sekali untuk memastikan sumber air tetap bersih. Taman Wisata Tawun merupakan rumah bagi sumber mata air yang sangat berarti bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya yaitu sumber mata air Beji. Air minum, air untuk mengairi sawah, dan air untuk sumber air Taman Tawun sendiri semuanya berasal dari sumber-sumber air tersebut. Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal yang perlu dijaga agar tidak musnah.
Upacara Keduk Beji tidak akan dimulai sampai sumber air Beji dibersihkan dari kotoran atau puing-puing. Sampah dan daun-daun mati yang menumpuk selama setahun sebelumnya akan dibersihkan dengan cara menurunkan setiap laki-laki warga Desa Tawun ke sumber air. Selama proses pembersihan, para lelaki yang berada di dalam sumber udara akan menari dan melakukan tradisi di mana mereka akan saling memukul menggunakan obrolan sementara tabuhan genderang terdengar di latar belakang. Upacara selanjutnya adalah prosesi silepan dan senam di tengah sumber air.
Orang yang berhak menyelam dan mengganti kendi itu adalah keturunan Eyang Ludro Joyo, seorang sesepuh desa yang diyakini hilang saat bertapa di sumber air Beji. Orang ini berhak mengganti kendi. Tahapan upacara selanjutnya adalah menuangkan air legen ke sumber air Beji dan memindahkan sesaji dari sisi timur ke sisi barat sumber. Sebuah slametan dan jamuan makan berkah dari gunungan lanang dan gunungan wadon yang telah disiapkan bagi warga untuk menerima berkah digunakan untuk menutup upacara. Warga mendapat berkah. Selain untuk menjaga persediaan air setempat, upacara Keduk Beji di Kabupaten Ngawi juga dipuja sebagai tumpuan industri wisata budaya daerah. Bahkan, setiap kali upacara dilaksanakan, puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah di sekitar kawasan itu berbondong-bondong menuju Taman Tawun untuk menyaksikannya.
Komentar
Posting Komentar