Strategi dan tiga tipe strategi perusahaan

strategi perusahaan
Strategi adalah  sebuah cara  atau   tindakan   yang bersifat   meningkat   (incremental) danberlangsung terus menerus. Strategi biasa dilakukan menurut analisa serta sudut pandangmengenai tujuan yang ingin dicapai dan diharapkan. Pada umumnya, ada empat bagiandari strategi utama dengan beragam tipe turunannya. Berikut adalah tipe strategi yangdikelompokkan menurut David, 1998; Porter, 1980 dan 1985, yaitu:

a. Integration Strategies

Strategi ini mencakup  forward,  backward, dan  horizontal. Strategi ini jugabiasa   dikenal   dengan  vertical   integration.   Berikut   merupakan   penjabaranmengenai ketiga cakupan tersebut:

1) Forward Integration

Integrasi hilir adalah fokus dari strategi ini, yang memerlukan berbagai upaya untuk mendapatkan kepemilikan yang lebih besar atau meningkatkan kendali atas distributor dan pengecer. Penggunaan model waralaba (Franchise) untuk menerapkan strategi ini adalah salah satu cara yang paling efisien untuk melakukannya.

2) Backward Integration

Integrasi hulu mengacu pada proses usaha untuk memperoleh kepemilikan atau tingkat kontrol yang lebih besar atas perusahaan yang memasok bahan baku. Taktik ini disebut juga sebagai upaya untuk melindungi jalur suplai perusahaan terhadap tekanan pemenuhan persyaratan kegiatan operasional yang dilakukannya.

3) Horizontal Integration

Strategi ini diterapkan dengan membeli bisnis pesaing atau meningkatkan tingkat kendali seseorang atas bisnis tersebut. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan perusahaan saingan adalah contoh tipikal dari jenis strategi yang diterapkan dalam banyak kasus. Adanya merger dengan perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan milik sendiri dapat memberikan peluang besar untuk mengidentifikasi potensi peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam operasi seseorang.

b. Intensive Strategies

Strategi ini mencari perbaikan menyeluruh yang dapat dilakukan terhadap posisi bersaing perusahaan dengan produk yang telah ditawarkannya. Berbagai strategi dapat dikategorikan sebagai:

1) Market Penetration

Taktik yang juga dikenal sebagai penetrasi pasar ini berfokus pada peningkatan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada di pasar yang ada dengan melakukan upaya pemasaran yang lebih besar. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah ada. Taktik ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara, seperti meningkatkan ukuran tenaga penjualan, jumlah yang dihabiskan untuk iklan, frekuensi promosi, dan sebagainya.

2) Market Development

Strategi ini mencakup semua upaya yang dilakukan untuk mendistribusikan produk di wilayah geografis yang lebih luas. Keadaan globalisasi dan persaingan di pasar internasional saat ini membuat strategi ini lebih mudah diterapkan.

3) Product Development

Pengembangan produk merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk yang sudah ada guna meningkatkan nilai kualitas dan mengalahkan produk sejenis dari pesaing. Ini dapat dilakukan dengan mengembangkan produk baru atau dengan meningkatkan yang sudah ada.

c. Diversification Strategies

Karena semakin kompleksnya bisnis, semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa mereka tidak dapat mengandalkan hanya pada satu bidang pekerjaan tertentu. Inilah salah satu alasan mengapa strategi diversifikasi semakin populer. Versi modifikasi dari strategi diversifikasi disajikan di bawah ini, dan itu adalah sebagai berikut:

1) Concentric Diversification

Diversifikasi   terkonsentrasi   merupakan   strategi   yang   memproduksibarang atau jasa yang baru, namun masih terkait dengan produk yang telah ada. Contohnya seperti Gojek yang kini menyediakan banyak layanan beragam di dalam aplikasinya.

2) Horizontal Diversification

Strategi   ini   merupakan   strategi   yang   mengupayakan   penambahan produk   yang   sama   sekali   tidak   terkait   atau   berhubungan   dengan produk yang  sudah ada, namun ditujukan kepada pasar yang  sudah ada.

3) Conglomerate Diversification

Strategi   ini   merupakan   strategi   yang   menambah   produk   baru   yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada. Tujuan dari strategi ini untuk mendapatkan keuntungan dengan aktivitas memecah perusahaan yang telah dibeli atau menjual kembali salah satu atau lebih divisinya.

d. Defensive Strategies

Strategi ini ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan ditengah ketatnya persaingan bisnis dan faktor eksternal lainnya. Strategi ini dikenal juga   dengan  survival   strategy,   dan   cenderung   terjadi   pada   masa   krisis ekonomi. Adapun bentuk turunannya sebagai berikut:

1) Joint Venture

Strategi   ini   dilakukan   oleh   dua   atau   lebih   perusahaan   untuk membentuk   suatu   kerjasama   atau   konsorsium   dalam   rangka memanfaatkan peluang yang ada secara bersama-sama.

2) Retrenchment

Strategi ini disebut juga dengan penciutan melalui reduksi biaya danaset dalam upaya membalikkan proses penurunan pendapatan atau laba perusahaan.

3) Divestiture

Strategi   ini   disebut   juga   dengan   divestasi,   yang   mana   dilakukan dengan   menjual   sebuah   divisi   usaha   atau   bagian   dari   organisasi perusahaan. Strategi ini   dilakukan   dalam   rangka  mendapatkan dana bagi kepentingan investasi atau akuisisi strategik lainnya.

4) Liquidation

Strategi ini dilakukan dengan cara perusahaan menjual semua asetnya untuk   mendapatkan   dana   tunai.   Likuidasi   dilakukan   karena menghentikan   operasional   lebih   baik   dibanding   menderita   kerugian yang lebih besar.

5) Combination

Strategi   kombinasi   ini   merupakan   perpaduan   antara   dua   atau   lebih strategi yang dijalankan secara simultan. Strategi ini harus dilakukan dengan penuh pertimbangan karena beresiko besar.


Komentar